Selasa, 29 Mei 2012

Gaya Diet





      #1
 Gaya Diet dari Penjuru Dunia !


Jangan meniru budaya makan sambil nonton TV, atau membeli makanan di drive-through, karena hal ini hanya akan membuat Anda tak sadar sedang makan, dan ingin makan lebih banyak. Sebaliknya, ambillah budaya negara lain yang lebih positif, seperti makan bersama atau tidak makan sambil melakukan kegiatan lain.

1. Hara hachi bu, 80% kenyang. Penduduk di kawasan Okinawa, Jepang, yang kebiasaannya mengonsumsi hidangan tradisional menghasilkan indeks massa tubuh rata-rata 21,5, mempunyai tradisi yang disebut hara hachi bu. Artinya, makanlah hingga Anda 80 persen kenyang, atau berhentilah makan sebelum kancing kemeja Anda melesat lepas. Bila setiap kali Anda makan kekenyangan, perut bisa meregang hingga 20 persen. Hal ini akan menyebabkan Anda selalu ingin makan lebih banyak supaya puas, demikian pendapat Bradley Willcox, MD, penulis The Okinawa Diet Plan. Menurutnya, jika Anda sudah meletakkan sendok-garpu begitu Anda merasa mulai kenyang, otak memiliki kesempatan untuk menyadari bahwa Anda sudah kenyang.

2. Gunakan minyak sehat. Gaya makan Okinawa dan Mediterrania ini bisa Anda tiru: siramkan lemak sehat seperti minyak zaitun, atau minyak kanola, ke atas sayuran untuk membuatnya terasa lebih lezat. Kombinasi antara lemak sehat dan makanan yang kaya vitamin dan mineral tentu akan memberi manfaat kesehatan yang besar, selain menjaga berat badan yang normal.

3. Tidak makan sambil nonton TV. Makan sambil nonton TV, atau membeli makan fast food di drive through (untuk dinikmati saat berkendara) adalah beberapa sisi buruk budaya Amerika. Di Jepang, orang yang berjalan sambil makan dianggap tidak sopan. Di Perancis, Anda tak akan melihat orang menyesap kopi di dalam mobilnya. "Di Perancis, tidak ada mobil yang dilengkapi cup holder karena Anda tidak boleh minum kopi sambil mengemudi," ujar Will Clower, PhD, penulis The Fat Fallacy: The French Diet Secrets to Permanent Weight Loss. "Makan dan mengemudi itu tidak sejalan. Itu bukan sesuatu yang Anda lakukan saat melakukan sesuatu yang lain." Karena itu sebaiknya Anda tidak makan saat sedang sibuk bekerja, terhadang macet, atau nonton TV, karena Anda tidak sadar sedang makan, kata Dean Ornish, MD, penulis Eat More, Weigh Less. "Jika Anda benar-benar memperhatikan apa yang Anda makan, Anda akan lebih menikmatinya, dan tidak ingin makan lebih banyak," katanya.

4. Tetap bergerak. Orang-orang di Asia seperti di Cina dan Jepang, juga di Perancis dan negara-negara di Timur Tengah, cenderung lebih ramping karena mereka lebih aktif. Mereka tidak kecanduan nge-gym, hanya terbiasa untuk berjalan kaki lebih banyak.

5. Makan lebih sering. Salah satu alasan mengapa wanita Perancis tidak ada yang gemuk, adalah karena wanita Perancis makan tiga kali sehari. Anda boleh saja melewatkan sarapan atau makan malam supaya bisa menurunkan berat badan. Namun cara ini hanya akan membuat Anda takut kelaparan, yang justru menyebabkan Anda makan berlebihan sesudahnya, jelas Dr. David Katz, MD, penulis The Way to Eat. "Jadi ketika Anda sadar bahwa perut sudah lama tak terisi, Anda akan mengacaukan kebutuhan alami tubuh, yang mengatakan, makanlah sesering mungkin!" Anda bisa mengawalinya dengan sarapan. Hasil studi menunjukkan bahwa orang yang biasa sarapan lebih langsing, lho.

6. Makanlah bersama-sama. Makan bersama teman atau keluarga tentu lebih menyenangkan daripada makan sendirian di mobil, di meja kerja, atau di warung. Kebersamaan tidak hanya membuat makanan lebih nikmat, tetapi juga melangsingkan. "Makan bersama akan menjauhkan Anda dari kebiasaan makan yang buruk," ujar Dr. Katz. "Anda akan makan lebih pelan, yang meningkatkan rasa kenyang sebelum Anda makan lebih banyak."

7. Makanlah hanya saat membutuhkan. Orang Amerika makan dengan berbagai alasan selain karena lapar, yaitu bosan, kesepian, stres, atau takut. "Anda tidak bisa menjadikan makanan sebagai jalan keluar dari setiap masalah dalam hidup, dan berharap menjadi kurus," tukas Dr. Katz. Jika Anda makan karena sedang bosan atau iseng, lakukan hobi. Jika stres alasannya, lebih baik alihkan ke meditasi atau yoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar