Selasa, 29 Mei 2012

Dampak Negatif Diet


Dampak Negatif Diet Rendah Karbohidrat

Diet Rendah KarbohidratMeskipun diet rendah karbohidrat (disingkat: diet karbo) masih mengundang pro kontra di antara para ahli nutrisi, ahli gizi dan ahli kesehatan, namun tetap saja tidak sedikit orang yang mengandalkannya sebagai solusi untuk mempercepat penurunan berat badan.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa diet karbo ini memberikan hasil yang signifikan dalam waktu singkat, tapi hati-hati lho diet ini juga bisa membawa dampak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Berikut ini serba-serbi tentang diet rendah karbohidrat, dampaknya serta sedikit tips diet seperti apa yang seharusnya dijalankan.

Apa Itu Diet Rendah Karbohidrat?

Diet rendah karbohidrat, atau diet karbo adalah suatu pola diet yang membatasi pelakunya dari mengkonsumsi segala jenis makanan yang mengandung karbohidrat, bahkan cenderung menghindarinya sama sekali. Seperti roti, nasi atau buah dan sayur berzat tepung tinggi, misalnya kentang dan wortel. Diet jenis ini pun biasanya lebih menekankan si pelaku untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan protein dan lemak tinggi, seperti daging, telur atau keju.

Tujuan utama dari diet karbo adalah untuk mengontrol kadar gula darah. Pelaku diet ini umumnya berangkat dari kepercayaan bahwa karbohidrat akan meningkatkan kadar gula dalam darah dan mendorong pelepasan insulin yang bisa memicu naiknya hasrat untuk makan.

Apa Dampak Dari Diet Rendah Karbohidrat?

Diet karbo memang cukup populer, karena pelaku diet bisa melihat hasilnya dengan cepat. Berat badan bisa turun hingga 4,5 kg - 9 kg hanya dalam waktu 2 minggu. Ini karena dengan mengurangi atau menghilangkan asupan karbohidrat, akan menurunkan kadar gula darah, mengurangi pelepasan insulin sehingga selera makan turun drastis, dan akhirnya, membantu berat badan turun lebih cepat.

Namun, sejumlah ahli mengatakan, diet karbo bisa berbahaya bagi tubuh. Dalam dua minggu pertama, tubuh akan kehilangan banyak air --hal itu yang menyebabkan berat badan turun secara signifikan. Tapi akibatnya, tubuh akan terasa lemas.

Karbohidrat diperlukan sebagai penyedia energi atau bahan bakar bagi tubuh agar bisa beraktivitas. Tidak hanya energi, karbohidrat juga menyediakan vitamin, mineral dan air. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan tubuh lemah, tidak berenergi. Pada kondisi akut, bisa menyebabkan tekanan darah tidak stabil dan kulit tampak berkeriput.

"Tidak makan karbohidrat, berarti Anda juga tidak mendapat asupan serat yang cukup dan kehilangan banyak nutrisi serta antioksidan," jelas Konsultan Fitnes dan KesehatanDr. Janet Bond Brill, seperti dikutip dari Sheknows.

Dr. Janet jug menerangkan, diet karbo mungkin bisa membantu berat badan turun dengan cepat. Tapi hasilnya juga tidak berlangsung lama, biasanya paling lama hanya satu tahun. Jadi, pola diet ini bukanlah strategi yang tepat jika Anda ingin mengontrol berat badan dalam jangka panjang.

Di samping itu, konsumsi protein dan keju yang berlebihan --makanan yang disarankan dalam diet karbo-- akan membuat Anda mengonsumsi kalori berlebih. Tidak hanya itu, diet tinggi protein akan memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh.

"Terlalu banyak konsumsi protein juga menyebabkan tulang kehilangan banyak kalsium dan meningkatkan risiko terkena osteoporosis," ujar Peachy Seiden, ahli nutrisi dariInternational Culinary School di Art Institute of Ohio.

Ikuti Pola Diet yang Benar!

Untuk menurunkan berat badan, bukan berarti Anda juga tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Tapi pilihlah jenis karbohidrat kompleks dengan kandungan glycemic indexrendah.

Dikutip dari Livestrong, karbohidrat terbagi jadi dua jenis; yang mudah dan sulit diserap oleh tubuh. Madu, permen, dan makanan olahan dari tepung terigu serta nasi putih termasuk jenis yang mudah diserap tubuh. Karbohidrat ini mampu memberi energi dengan cepat, tapi juga bisa hilang dengan segera.

Sementara sayur, buah, kacang-kacangan, sereal gandumg dan nasi merah mengandung karbohidrat yang sulit diserap tubuh. Sehingga menyediakan cadangan energi lebih lama, membuatnya lebih stabil.

Jika memungkinkan, pastikan selalu menghitung jumlah kalori yang diasup dan dikeluarkan pada tubuh. Jika ingin cepat menurunkan berat badan, konsumsilah kalori lebih sedikit daripada yang Anda gunakan.

Nah, bagaimana? Masih ngotot untuk melakukan diet rendah karbohidrat ini? Resikonya Anda yang tanggung sendiri lho...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar